Ada Bakteri yang Bisa Meningkatkan Kecerdasan

Lingkungan menyediakan apa saja bagi manusia untuk menjadi lebih pintar. Termasuk sejenis bakteri yang hidup di tanah, yang menurut penelitian bisa meningkatkan kecerdasan pada mamalia.

Habitat utama bakteri yang bernama Mycobacterium vaccae tersebut adalah di tanah. Karena jumlahnya berlimpah, bakteri ini diyakini sangat mudah masuk ke tubuh manusia melalui makanan maupun udara ketika beraktivitas di luar ruangan.

Menurut penelitian yang dikutip dari ScienceDaily, Rabu (26/5/2010), bakteri M. vaccae memiliki efek antidepresan sekaligus mampu meningkatkan kemampuan belajar pada mamalia (binatang menyusui). Penelitian tersebut dilakukan oleh tim dari The Sage Colleges di New York.

Dalam penelitian sebelumnya, bakteri yang mudah mati jika terkena panas itu disuntikkan ke sekelompok tikus. Di dalam jaringan otak, bakteri merangsang pembentukan neuron yang dapat meningkatkan produksi serotonin sehingga
mengurangi kegelisahan.

“Karena serotonin juga berperan dalam meningkatkan kemampuan belajar, maka seharusnya M. vaccae juga bisa mencerdaskan tikus-tikus itu,” kata Dorothy Matthews, salah satu peneliti.

Matthews yang dalam penelitian itu berkolaborasi dengan rekannya Susan Jenks lantas melakukan eksperimen lanjutan. Tikus yang diberi makan bakteri diuji kemampuannya untuk melintasi labirin, dan dibandingkan kecepatannya dengan tikus kontrol yang tidak makan bakteri.

Hasilnya, tikus yang makan bakteri bisa melewati labirin lebih cepat dibandingkan tikus kontrol. Demikian juga dengan tingkat kegelisahan, pada tikus uji yang diberi makan bakteri teramati lebih rendah.

Pada eksperimen kedua, diet bakteri dihentikan, dan tes untuk melewati labirin kembali dilakukan. Hasilnya, kecepatan tikus uji untuk melewati labirin menurun meski secara rata-rata masih lebih cepat dibandingkan tikus kontrol.

Eksperimen ketiga dilakukan setelah diet bakteri dihentikan selama 3 pekan. Meski kecepatan melewati labirin pada tikus uji masih lebih cepat, namun secara statistik perbedaannya sudah tidak signifikan.

Eksperimen terakhir ini sekaligus menunjukkan bahwa efek pemberian bakteri hanya bersifat temporer atau sementara. Ketika diet dihentikan, kecerdasan yang diperoleh tikus uji berkurang.

Meski hanya sementara, hasil penelitian ini memunculkan spekulasi. Jika kegiatan belajar di luar ruangan kelas diperbanyak, maka kemungkinan untuk menghirup bakteri M. vaccae semakin besar dan efeknya para siswa menjadi lebih pintar.

Penelitian tersebut dipresentasikan dalam rapat umum American Society for Microbiology ke-110 yang digelar di San Diego.

Sumber : detikhealth.com 

8 Tanda Mengejutkan Agar Anda Hidup Lebih Lama

1. Ibu Anda memiliki Anda ketika ia masih muda.
Jika ia berusia di bawah 25, Anda dua kali lipat kemungkinan berusia hingga 100 dibandingkan dengan seseorang yang lahir dengan ibu yang berusia lebih tua, menurut para ahli dari Universitas Chicago. Mereka memperkirakan ibu-ibu yang berusia muda memiliki sel telur keturuanan yang lebih sehat untuk beranak cucu.

2. Anda adalah pecinta teh.

Baik teh hijau dan hitam mengandung dosis konsentrasi tinggi dari yang dapat menolong darah menjadi rileks dan melindungi jantung Anda. Dalam sebuah studi pada lebih dari 40.500 pria dan wanita Jepang, mereka yang meminum 5 atau lebih cangkir teh hijau setiap harinya memiliki resiko lebih rendah untuk meninggal akibat serangan jantung dan stroke. Studi lain yang melibatkan teh hitam juga menunjukkan hasil yang sama.

3. Anda suka untuk berjalan kaki.

Orang yang “fit” – didefinisikan sebagai orang yang berjalan 30 menit dalam sehari – hidup lebih lama empat kali dibandingkan mereka yang berjalan kurang dari itu. Hal yang serupa juga, wanita yang mengalami kelebihan berat badan bisa meningkatkan kesehatan jantung mereka dengan menambahkan 10 menit berjalan dalam aktifitas mereka di rutinitas sehari-hari. Maka berjalanlah sewaktu jam makan siang Anda, lakukanlah putaran ketika sedang menunggui anak Anda berlatih bermain bola di lapangan – carilah cara-cara untuk lebih banyak bergerak, setiap hari.

4. Anda tidak memiliki pengurus rumah tangga.
Hanya dengan mem-vakum, mengepel lantai, atau me-lap jendela-jendela untuk lebih dari setengah jam, rata-rata setiap orang bisa membakar sekitar 285 kalori, menurunkan resiko kematian 30%, menurut sebuah hasil studi dari 302 orang dewasa di usia 70 dan 80an.

5. Anda tidak menyukai burger.
Memakan lebih dari 18 ons daging merah setiap minggunya menaikkan resiko Anda terkena kanker – tipe ketiga yang paling sering terkena di tengah masyarakat, menurut laporan besar dari American Institute for Cancer Research.

6. Anda memiliki kaki-kaki yang kuat.

Bagian bawah tubuh yang kuat diterjemahkan menjadi keseimbangan yang baik, fleksibilitas, dan daya tahan.

7. Anda menghindari soda (bahkan diet).

Para ahli di Boston menemukan bahwa meminum satu atau lebih cola biasa atau yang diet setiap hari melipatkan resiko Anda dari sindrom metabolisme – seperti tekanan darah tinggi, kadar insulin yang naik, dan lemak yang berlebihan pada pinggang, yang dapat meningkatkan kemungkinan penyakit jantung dan diabetes.

8. Dan mereka juga sehat.
Jika teman terdekat Anda menambah berat badan lebih, kemungkinan Anda melakukan hal yang sama dapat meningkat 57%, menurut sebuah studi pada New England of Journal of Medicine. “Untuk mengelola gaya hidup yang sehat, adalah penting untuk berhubungan dengan orang-orang yang memiliki gol yang sama,” ujar Nicholas A. Christakis, MD, PhD, pemimpin riset ini. Bergabunglah dengan kelompok pengurang berat badan, atau berlatih dengan seorang teman untuk jalan amal.

sumber :http://www.jawaban.com/news/health/d…s=090414095520

Ilmuwan : Bumi Sedang Menuju Kepunahan Massal

Bumi sudah 5 kali mengalami bencana besar yang menyebabkan sebagian besar spesies mati. Banyak ahli biologi percaya, kita saat ini berada di tahap kepunahaan keenam.

Kepunahan terakhir adalah Cretaceous-Tertiary yang terjadi 65 juta tahun lalu yang disebabkan oleh meteroid raksasa menabrak bumi, hingga menyebabkan kepunahan dinosaurus.

Namun, tingkatan kepunahan spesies saat ini membuat banyak ahli biologis percaya bahwa kita hidup di tahap kepunahaan yang keenam, di mana memiliki skala yang sama dengan sebelumnya.

Pada dasarnya, manusia telah menyebabkan tumbuhan dan hewan menuju jurang kepunahan lebih cepat daripada waktu untuk menumbuhkan spesies baru.

Spesies burung akan menghilang dan peristiwa kepunahan Alaotra grebe berdasarkan informasi International Union for the Consercvation of Nature ((IUCN) adalah peringatan.

Edisi baru dari Red List menunjukkan 1.240 spesies burung berada dalam bahaya kepunahan meningkat dari 21 pada tahun lalu.

“Konfirmasi soal kepunahan jenis burung lainnya telah menjadi bukti lebih jauh bahwa kita gagal menjaga kehidupan satwa di dunia,” kata Dr Tim Stowe, direktur internasional dari Royal Society for the Protection of Birds.

Kepunahan spesies terakhir terjadi 65 juta tahun lalu yang disebabkan oleh meteor yang menabrak Yucatan, Meksiko. Sebanyak 75% spesies punah.

Pada 206 juta tahun lalu, terjadi kepunahan Triassic-Jurassic yang menyebabkan kepunahan pada dinosaurus.

Pada 251 juta tahun lalu terjadi kepunahan Permian-Triassic yang merupakan terburuk dari semuanya. Ini dikenal dengan nama the Great Dying di mana sekitar 96% dari spesies laut dan 70% spesies daratan mengalami kepunahan.

Pada 360-375 juta tahun lalu terjadi kepunahan Late Devonian.

Kepunahan pertama adalah 440 hingga 450 tahun lalu yaitu Ordovidician-Silurian.

Sumber : indospiritual.com

Ilmuwan Berhasil Menemukan Protein Penunda Kematian

Ilmuwan menemukan obat mujarab yang mampu menahan kematian pada tikus. Protein ini dipercaya bermanfaat bagi manusia. Ilmuwan menemukan unsur dari asam amino yang dapat menunda kematian tikus hingga 12%. Studi ini bermanfaat bagi manusia terutama bagi orang tua atau yang sakit.

Individu yang bertahan hidup membutuhkan perubahan biologis yang mendorong pasokan energi menuju sel dan mereduksi kerusakan oksidatif yang disebabkan radikal bebas perusak.

“Ini adalah demonstrasi pertama yang menunjukkan campuran asam amino dapat meningkatkan kelangsungan hidup tikus,” kata pemimpin studi Dr Enzo Nisoli dari University of Milan di Italia.

Penemuan baru yang dilaporkan di jurnal Cell Metabolism ini menunjukkan kemungkinan bahwa suplemen asam amino bisa menguntungkan manusia. Ilmuwan menunjukkan pasokan asam amino dapat berpengaruh pada kesehatan tikus.

Ilmuwan percaya bahwa asam amino bisa membantu orang sakit, khususnya penyakit gagal jantung, paru-paru kronis atau kondisi lain yang ditandai dengan menurunnya tingkat energi.

Nisoli mengatakan perlu ada uji coba pada pasien dalam jumlah besar, untuk menunjukkan bukti meyakinkan.

Leusin, isoleusin dan valin, yang dikenal sebagai asam amino rantai cabang (BCAAs), merupakan sebagian kecil dari 20 asam amino pada protein yang dapat diproduksi. Ketiganya memiliki indikasi sifat anti penuaan.

Studi ini juga menunjukkan peningkatan aktivitas SIRTI atau gen panjang umur yang terkenal. Unsur ini mempengaruhi sistem pertahanan terhadap radikal bebas. Suplemen asam amino spesifik ini cenderung lebih efektif daripada mengonsumsi protein yang mengandung asam amino yang sama, menurut para peneliti.

Tidak seperti protein, asam amino ini tidak harus dicerna dan dapat memasuki aliran darah dengan segera.

“Kami telah memberikan bukti bahwa sebuah campuran asli BCAA ini dapat meningkatkan rentang hidup rata-rata pada tikus jantan,” tulis peneliti dalam studi tersebut.

“Ini mungkin disebabkan biogenesis mitokondria yang meningkat dan stres oksidatif berkurang dalam otot jantung dan rangka.”

Studi ini menawarkan penjelajahan fungsi asam amino dalam mencegah gangguan usia pada manusia.

Sumber :
http://www.inilah.com

Mengapa Kita Tak Ingat Saat Dilahirkan?

Otak manusia memiliki kapasitas memori ribuan kali lebih tinggi dari komputer paling canggih yang ada saat ini. Massa abu-abu (gray matter) merupakan alat penyimpanan yang sangat bisa diandalakan. Namun, mengapa kita tidak bisa mengingat masa balita atau saat pertama kita lahir ke dunia?

https://i0.wp.com/www.ibubayi.com/wp-content/uploads/2010/03/Terganggunya-Si-Bayi-Dari-Cegukan-285x300.jpg


Jangankan saat dilahirkan, otak kita juga tak bisa mengingat masa-masa ketika kita masih bayi atau balita. Ternyata sekeras apa pun kita berusaha, ingatan kita hanya bisa kembali sampai saat kita berusia 4-5 tahun.

Mengapa demikian? Salah satu teori menyebutkan hal ini karena faktor mielin, lapisan pelindung saraf yang membantu penghantaran sinyal-sinyal otak. Nah, sebelum berusia 5 tahun, mielin dalam otak bayi masih sangat sedikit. “Mielin sangat penting untuk menjaga ingatan jangka panjang,” kata Jonathan Schooter, PhD, ahli psikologi dari University of British Columbia.


Teori lain menyebutkan, begitu kita mulai belajar berbicara, kita tidak bisa lagi mengakses ingatan yang tercipta pada masa kita belum lancar berbicara. “Dengan makin berkembangnya kemampuan berbahasa seorang anak, cara ia berpikir juga akan berubah sehingga diduga lebih sulit untuk mengingat ingatan masa sebelumnya,” katanya.

Mielin itu apa sih?


Selubung Mielin adalah lapisan phospholipid yang mengelilingi akson pada banyak neuron. Sel Schwann mengsuplai mielin untuk neuron periferal, dimana oligodendrosit mensuplai ke sistem saraf pusat. Mielin merupakan karakteristik dari vertebrata (gnathostome), tetapi juga diangkat oleh evolusi pararel beberapa invertebrata. Mielin ditemukan oleh Louis-Antoine Ranvier pada tahun 1878.

Sumber :
health.kompas.com / id.wikipedia.org / http://www.kaskus.us

 

Wow, Ilmuwan Berhasil Ciptakan Nyawa Tiruan

Benar-benar dahsyat temuan ilmuan ini. Bagaimana tidak, tidak main-main, mereka berhasil menciptakan nyawa tiruan. Apakah mereka mau menyaingi Tuhan?

Terobosan baru ilmiah dilakukan ahli biologi berkewarganegaraan Amerika Serikat. Craig Venter berhasil menciptakan ‘kehidupan tiruan’ untuk kali pertama di laboratoriumnya. Sang ilmuwan tersebut, menyangkal bahwa dirinya  mempermainkan Tuhan dengan karyanya itu.

Penciptaan sel sintetik yang digambarkan sebagai sebuah tonggak bersejarah dalam ilmu pengetahuan oleh seorang ahli asal Inggris itu, merupakan mimpi yang menjadi kenyataan dari penelitian yang berlangsung selama 15 tahun oleh ahli rekayasa genetik, Dr Ventern.
 
Dia mengembuskan nyawa ke tubuh bakteri menggunakan gen yang disatukan melalui proses di laboratorium dalam sebuah konsep pengembangan, dengan tujuan utama untuk membuat organisme material genetik.

Termasuk di dalamnya, pembuatan organisme tiruan yang didesain untuk tugas-tugas khusus seperti membuat vaksin atau membersihkan polusi.

 
Tapi beberapa ahli melihat adanya potensi bahaya dalam temuan tersebut. Misalnya, nyawa sintetik bisa disalahgunakan untuk membuat senjata biologis.
 
Berbicara dalam program BBC2 Newsnight di Washington, Venter membantah tuduhan dirinya telah mempermainkan Tuhan. “Tuduhan itu selalu muncul setiap kali muncul terobosan baru di dunia medis atau ilmu pengetahuan yang terkait dengan biologi. Penelitian ini mempunyai tujuan kemanusiaan untuk mengontrol sifat alam. Itu sama seperti bagaimana kita menjinakkan hewan,” katanya.
 
“Ini adalah tingkat lebih tinggi dari pemahaman kita. Ini adalah tahap dimana kita bisa mulai memahami bagaimana kehidupan itu bekerja dan mungkin juga bagaimana kita bisa mengontrol sistem mikrobiologi untuk kepentingan kemanusiaan,” tambahnya.
 
 
Saat ditanya, teknik baru tersebut bisa dibeli oleh pemilik modal besar, Venter menjawab, teknologi tidak untuk diperjualbelikan. “Kami berupaya mengembangkan teknologi ini untuk memajukan bidang perlindungan vaksin. Kami akan menggunakannya untuk mengembangkan pemahaman dasar dari kehidupan sel,” jelasnya.
 
 
Venter juga menyangkal kekhawatiran sejumlah pihak bahwa teknologi itu akan digunakan sebagai bio terorisme. “Sebagian orang sepakat bahwa ada potensi yang berkembang, bahwa teknologi bisa digunakan untuk kekerasan. Tapi ada juga yang meyakini jika pengembangan ini sangat berpotensi untuk membantu kehidupan manusia,” paparnya.

Sumber :
forum.vivanews.com

 

Dampak Negatif Sinyal Wi-Fi Terhadap Tubuh Kita

Wi-fi (wireless fidelity) yang lebih dikenal sebagai jaringan lokal nirkabel semakin populer terutama di negara-negara maju dan berkembang. Dengan wi-fi orang bisa masuk ke jaringan internet tanpa harus repot menyambungkan kabel dari komputer ke line telepon.

Memang enak ya kalau kitaberada di lungkungan yang ada wi-fi nya(seperti sekolah saya). Tapi selidik punya selidik siyal wi-fi berpengaruh juga terhadap tubuh kita. Mau tahu?

http://www.artikelbebasku.co.cc/

Di balik kemudahan yang ditawarkan wi-fi, ada beberapa keyakinan publik yang menganggap wi-fi berdampak negatif terhadap kesehatan. Mereka yang tidak setuju dengan kehadiran wi-fi beralasan radiasi elektro magnetik dari wi-fi bisa menyebabkan nyeri di kepala, gangguan tidur dan mual-mual, terutama bagi mereka yang electrosensitive. Tapi benarkah wi-fi berbahaya bagi kesehatan?

Ketakutan akan dampak buruk wi-fi terhadap kesehatan ini dimentahkan ilmuwan Inggris. Seperti yang diungkapkan Sir William Stewart, ketua Health Protection Agency, mengatakan pada BBC Programme Panorama, tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan teknologi wi-fi. Tak ada bukti pasti yang menyebutkan, perangkat seperti ponsel dan wi-fi menyebabkan kesehatan terganggu.

Hal senada juga diungkapkan Professor Lawrie Challis, dari Nottingham University. Dalam pernyataannya pada BBC, Senin (21/05), Prof Challis, yang menjabat sebagai ketua Mobile Telecommunications and Health Research (MTHR) menyebutkan: “Radiasi elektro magnetik dari Wi-fi sangat kecil, pemancarnya juga berkekuatan rendah, selain itu masih ada jarak dengan tubuh.

“Bisa jadi radiasi elektro magnetik sangat dekat dengan tubuh, ketika kita memangku laptop, namun dalam pengamaatan saya setiap orang tua akan meminta anak mereka untuk tidak terlalu sering menggunakan ponsel mereka dan selalu meminta mereka untuk menaruh laptop di atas meja, bukan di pangkuan, jika mereka berinternet terlalu lama.”

Untuk mendukung pernyataan ini, tim Panorama BBC mengunjungi sebuah sekolah di Norwich, yang memiliki seribu siswa, dan mencoba membandingkan tingkat radiasi dari ponsel dan penggunaan wi-fi di dalam kelas. Hasilnya menunjukkan radiasi wi-fi di ruang kelas tiga kali lebih besar dibanding pancaran yang dikeluarkan ponsel.

http://www.artikelbebasku.co.cc/

Namun ahli kesehatan psikis Professor Malcolm Sperrin mengatakan sinyal wi-fi yang lebih besar tiga kali lipat dibanding radiasi ponsel di suatu sekolah masih belum relevan, karena belum ditemukan pengaruhnya terhadap kesehatan.

“Wi-fi adalah teknologi yang menggunakan gelombang radio elektro magnetik rendah, yang sebanding dengan oven microwave, bahkan 100 ribu kali lebih rendah dari microwave.”

Tipe radiasi yang dipancarkan gelombang radio (wi-fi), microwaves, dan ponsel telah menunjukkan kenaikan level temperatur jaringan yang sangat tinggi, yang biasa disebut thermal interaction, namun masih belum ada bukti level tersebut menyebabkan kerusakan.

Health Protection Agency menyebutkan duduk di ruangan yang memiliki hotspot selama setahun sebanding dengan gelombang radio yang dipancarkan saat bercakap-cakap dengan ponsel selama dua puluh menit.

“Gelombang radio sudah menjadi bagian dari kehidupan kita selama hampir seabad atau lebih, namun jika ada gangguan yang signifikan terhadap kesehatan, pasti ada kajian yang akan mencatatnya, dan selama ini berbagai studi masih belum menemukan bukti transmisi wi-fi bagi kesehatan.

Hal senada juga didukung Professor Will J Stewart, rekan dari Royal Academy of Engineering, yang mengatakan: “Ilmu pengetahunan telah mempelajari pengaruh ponsel bagi kesehatan selama bertahun-tahun dan kekhawatiran akan dampak radiasi ponsel masih sangat kecil.

“Begitu juga dengan wi-fi, jika digunakan dalam batas yang wajar tak akan ada pengaruhnya bagi kesehatan dalam waktu yang lama. Namun bukan berarti semua radiasi elektro magnetik tak berbahaya, misalnya sinar matahari yang terbukti menyebabkan kanker kulit, jadi jika Anda menggunakan laptop saat berjemur di pantai, ada baiknya mencari tempat yang teduh,” tambah Sperrin yang mengatakan sampai saat masih belum ada banyak bukti yang cukup berarrti akan dampak negatif wi-fi.

Namun yang lebih dikhawatirkan Sperrin bukan pada gelombang wi-fi, namun pada perilaku dalam penggunaan laptop, dan panas yang dihasilkan laptop pada beberapa bagian sensitif pada tubuh, yang berdampak pada kesehatan.

Sumber :
http://www.artikelbebasku.co.cc

Peneliti Ungkap Latar Belakang Genetis Bangsa Yahudi

Studi paling komprehensif melacak nenek moyang Yahudi mendapati Yahudi tidak hanya tersebar dalam tradisi maupun hukum, tapi juga memiliki latar belakang genetis umum. 

Dalam studi yang diikuti 200 Yahudi di beberapa kota di 3 negara yang berbeda, peneliti menemukan bahwa mereka semua berasal dari komunitas awal yang hidup pada 2500 tahun lalu.
 
https://situsdunia.wordpress.com/wp-content/uploads/2010/09/genetik_mc.jpg?w=257 
Hary Ostrer dari New Tork University bersama tim melakukan studi ini menyamakan populasi Yahudi modern dalam satu bagian genetis yang menyebar di seluruh dunia. Alasan utama bahwa Yahudi terus melanjutkan kelompok genetis yang berbeda di seluruh dunia ialah eksklusivitas agama Yahudi yang membatasi pernikahan dari luar kepercayaan Yahudi.
Kolega Ostrer, Gil Atzmon dari Albert Einstein College of Medicine, Yeshica University, New York mengatakan bahwa tradisi agama dan pertukaran hukum yang dipahami Yahudi di seluruh dunia serta isolasi dari tetangga non-Yahudi membuat para Yahudi bertukar unsur genetis lebih banyak dengan satu sama lain daripada dengan orang non Yahudi.
Hukum Yahudi membuat non Yahudi sulit untuk mengkonversi. Masyarakat yang melakukan konversi mengharapkan dapat menghabiskan beberapa tahun mempelajari hukum tradisi dan Yudaisme.
Namun, kebanyakan orang Yahudi yang taat pasti menikahi Yahudi lainnya sehingga membatasi pencampuran genetik dengan populasi lainnya, meskipun di abad lalu sebagian masyarakat telah lebih menerima perkawinan di luar kepercayaan.
Atzmon dan rekan-rekannya mempelajari DNA dari 237 orang Yahudi dari New York, Seattle, Athena dan Roma yang mewakili Ashkenazi, Turki, Yunani, Italia, Suriah, kelompok Iran dan Irak. Mereka mencari kesamaan genetik di antara populasi kemudian membandingkannya dengan DNA dari 418 nonYahudi.
Dengan menggunakan analisis DNA, para penulis menelusuri nenek moyang semua orang Yahudi ke Persia dan Babel, wilayah yang kini merupakan bagian dari Iran dan Irak.
Pohon genetik menunjukkan bahwa antara 100 dan 150 generasi lalu – setara dengan 2500 tahun – penduduk awal terbelah dua, dengan setengah orang Yahudi tersebar ke Eropa dan Afrika Utara, setengah lainnya yang tersisa di Timur Tengah.
Hal ini terkait dengan laporan tentang pengusiran orang Yahudi ke pengasingan pada tahun 587 SM oleh raja Babylonia, Nebukadnezar.
Analisis genetik menunjukkan bahwa di antara orang-orang Yahudi modern, populasi yang paling serupa secara genetis adalah mereka yang berasal dari Irak dan Iran. Yang lainnya menunjukkan lebih banyak DNA mereka berkaitan dengan kaum non-Yahudi Eropa dan Afrika Utara, yang mungkin menjelaskan mengapa banyak orang Yahudi yang memiliki nenek moyang di Eropa atau Suriah, berambut pirang atau mata biru.
Tim menemukan jejak genetik dari periode konversi yang kuat pada Yudaisme saat masa Kekaisaran Romawi, di mana lebih dari 10% warga adalah Yahudi. Di antara orang Eropa nonYahudi modern, negara Italia, Sardinians dan Prancis merupakan wilayah di mana memiliki penduduk yang memiliki kemiripan paling besar dengan Yahudi modern, jelas penemuan ini seperti diberitakan dari NewScienctist.
Sedangkan menurut studi sejarah yang didasarkan penggalian arkeologi dan lembaran-lembaran kitab suci, awal bangsa Yahudi erat hubungannya dengan kisah nabi Ibrahim AS.

Tafsir Al-Qur’an menunjukkan bahwa Ibrahim (Abraham) AS, diperkirakan tinggal di daerah Palestina yang dikenal saat ini sebagai Al-Khalil (Hebron), tinggal di sana bersama Nabi Luth (Lot) (QS, 21:69-71). Putra nabi Ibrahim adalah nabi Ismail dan nabi Ishak kemudian putra nabi Ishak adalah nabi Jakub. 12 putra nabi Yakub ini yang kemudian dikenal sebagai 12 suku Israel.

Putra bungsu nabi Yakub AS adalah nabi Yusuf AS, yang dikenal dari sejarah, setelah ditinggalkan di padang pasir oleh kakak-kakaknya, berhasil menjadi kepala bendahara di Mesir. Karena itu ayahnya, nabi Yakub, serta kakak-kakaknya menyusul nabi Yusuf AS ke Mesir dan hidup damai di sana sampai suatu hari Firaun yang berkuasa memperbudak keturunan mereka yang dikenal dengan bani Israel.

Karena kekejaman Firaun yang tak terkira terhadap bani Israel, Allah SWT telah mengirim nabi Musa (Moses) AS masa itu, dan memerintahkannya untuk membawa bani Israel keluar dari Mesir.

Musa AS dan kaumnya meninggalkan Mesir, dengan pertolongan mukjizat Allah, sekitar tahun 1250 SM. Mereka tinggal di Semenanjung Sinai dan timur Kanaan. Dalam Al-Qur’an, Musa memerintahkan Bani Israel untuk memasuki Kanaan, (Qur’an, 5:21).

Setelah Musa AS, bangsa Israel tetap berdiam di Kanaan (Palestina). Menurut ahli sejarah, Daud (David) menjadi raja Israel dan membangun sebuah kerajaan berpengaruh. Selama pemerintahan putranya Sulaiman (Solomon), batas-batas Israel diperluas dari Sungai Nil di Selatan hingga sungai Eufrat di negara Siria sekarang di utara.

Ini adalah sebuah masa gemilang bagi kerajaan Israel dalam banyak bidang, terutama arsitektur. Di Yerusalem, Sulaiman membangun sebuah istana dan biara yang luar biasa. Setelah wafatnya, Allah mengutus banyak lagi nabi kepada Bani Israel meskipun dalam banyak hal mereka tidak mendengarkan mereka dan mengkhianati Allah.

Setelah kematin Sulaiman, kerajaan yahudi terbelah di utara Israel dengan ibukota Samarria dan Di Selatan Juda dengan ibukota Yerrusalem. Dengan berlalunya waktu Suku yahudi jatuh di bawah Assyurriea dan Babilon atau pergi ke Mesir sebagai pelarian. Ketika raja Perrsia Kyros 539 SM mengizinkan orang Yahudi kembali dari pelarian mereka, banyak orang Yahudi yang tidak kembali, di sinilah mulainya Diaspora.

63 SM Juda dan Israel jatuh ke tangan orangg Romawi dan tahun 70 berhasil menghancurkan pemberontakan Yerusalem dan menghancurkan biara dan Juda.

Sumber :
  www.suaramedia.com

Mengapa Kita Tak Ingat Saat Dilahirkan?

Otak manusia memiliki kapasitas memori ribuan kali lebih tinggi dari komputer paling canggih yang ada saat ini. Massa abu-abu (gray matter) merupakan alat penyimpanan yang sangat bisa diandalakan. Namun, mengapa kita tidak bisa mengingat masa balita atau saat pertama kita lahir ke dunia?

https://i0.wp.com/www.ibubayi.com/wp-content/uploads/2010/03/Terganggunya-Si-Bayi-Dari-Cegukan-285x300.jpg

Jangankan saat dilahirkan, otak kita juga tak bisa mengingat masa-masa ketika kita masih bayi atau balita. Ternyata sekeras apa pun kita berusaha, ingatan kita hanya bisa kembali sampai saat kita berusia 4-5 tahun.

Mengapa demikian? Salah satu teori menyebutkan hal ini karena faktor mielin, lapisan pelindung saraf yang membantu penghantaran sinyal-sinyal otak. Nah, sebelum berusia 5 tahun, mielin dalam otak bayi masih sangat sedikit. “Mielin sangat penting untuk menjaga ingatan jangka panjang,” kata Jonathan Schooter, PhD, ahli psikologi dari University of British Columbia.

Teori lain menyebutkan, begitu kita mulai belajar berbicara, kita tidak bisa lagi mengakses ingatan yang tercipta pada masa kita belum lancar berbicara. “Dengan makin berkembangnya kemampuan berbahasa seorang anak, cara ia berpikir juga akan berubah sehingga diduga lebih sulit untuk mengingat ingatan masa sebelumnya,” katanya.

Mielin itu apa sih?

Selubung Mielin adalah lapisan phospholipid yang mengelilingi akson pada banyak neuron. Sel Schwann mengsuplai mielin untuk neuron periferal, dimana oligodendrosit mensuplai ke sistem saraf pusat. Mielin merupakan karakteristik dari vertebrata (gnathostome), tetapi juga diangkat oleh evolusi pararel beberapa invertebrata. Mielin ditemukan oleh Louis-Antoine Ranvier pada tahun 1878.

Sumber :
health.kompas.com / id.wikipedia.org / www.kaskus.us

Otak Lebih Suka Gambar dan Warna

Setiap orang membutuhkan stimulus yang baik agar otak bisa berkembang secara optimal. Namun otak manusia sebenarnya lebih menyukai segala sesuatu yang berbentuk gambar dan berwarna.

Otak memainkan peranan yang penting, karena di dalam organ ini terdapat pusat dari berbagai aktivitas manusia dan salah satunya berhubungan dengan kecerdasan.

Kecerdasan seseorang itu tidak menetap, karena jika seseorang terus mendapatkan stimulus yang tepat maka kecerdasan ini bisa meningkat.

“Otak manusia itu lebih suka dengan segala sesuatu yang bergambar dan berwarna. Karena gambar bisa memiliki sejuta arti sedangkan warna akan membuat segala sesuatu menjadi lebih hidup,” ujar Bobby Hartanto, MPsi dalam acara konferensi Smart Parents.

Nah, karena otak lebih suka gambar dan warna, sebaiknya buku untuk anak-anak jangan yang berisi banyak kata-kata, tapi berisi gambar yang dilengkapi dengan warna-warna agar lebih menarik.

Dengan membuat poster yang dilengkapi dengan kata-kata positif anak akan lebih mengerti. Misalnya jika ingin mengajarkan anak disiplin, buatlah gambar binatang yang sedang mengantre lalu berilah tulisan ‘Antri Yuk’. Orangtua dapat membuat poster sendiri sesuai dengan tujuannya apa dan bisa ditempel di kamar sang anak.

“Semakin banyak rangsangan tepat yang diterima oleh anak, maka anak akan semakin baik dalam mengingat. Serta koneksi antar neuron akan semakin banyak dan struktur otak akan rapat,” ungkapnya.

Untuk memperkuat koneksi antar neuron yang sudah ada, maka harus dilakukan pengulangan sesering mungkin agar koneksi tersebut semakin kuat. Jika otak tidak dirangsang, maka koneksi yang sudah terbentuk bisa saja menjadi runtuh.

“Agar otak bisa berkembang dan mampu mengolah informasi secara optimal, maka orangtua harus memahami bagaimana cara anak belajar, menyerap dan mengolah informasi sehingga bisa memberikan stimulus yang tepat,” ujar Bobby.

Bobby menambahkan 5-10 menit sebelum anak lelap tertidur adalah waktu yang tepat untuk mengingat atau menanamkan nilai-nilai tertentu. Karena pada saat tersebut ada gelombang tetha di otak yang mampu mengingat dan menyimpannya sebagai memori jangka panjang.

Sumber :
Vera Farah Bararah – health.detik.com